Thursday, December 26, 2013

Trio Lestari Show, Ketika Kegilaan dan Suara Indah Bersua

Minggu lalu tepatnya hari Kamis (19/12) gw ma bestiez tersayang gw (udah bestiez, tersayang lagi! Combo banget ga siiih hahaha), Jingga Sukma Adita alias Jiboen, ngelakuin ritual melepas stress kerjaan kita: nonton konser. Nah tapi yang kita tonton ini bukan sekedar konser biasa, tapi konser Trio Lestari Show.

Glenn Fredly, Sandy Sandhoro dan Tompi tampil menggelegar

KAGUM! Salut banget sama kemampuan-kemampuan personil Trio Lestari yang digawangi Glenn Fredly, dr. Tompi dan Sandy Sandhoro. Sebelum lebih jauh ini dia sekelumit tentang ketiga orang bersuara "gila" tersebut.

Glenn Fredly, seorang putra Ambon kelahiran 30 September 1975 bernama lengkap Glenn Fredly Deviano Latuihamallo. Dia adalah seorang solois top yang bergerak di aliran Pop RnB. Mengawali karir-nya sebagai lead singer di "Funk Section", namun pada tahun 1998 melangkah sebagai penyanyi solo dengan album perdana self-titled: GLENN.

Tompi sudan dikenal orang sebagai penyanyi Jazz papan atlas Indonesia. Pria berdarah Aceh ini memiliki nama lengkap Teuku Adifitrian. Dia juga bekerja sebagai dokter bedah plastic lulusan UI. Suaranya yang sangat kental dengan jazz, ternyata banyak dipengaruhi oleo nyanyian traditional Aceh  

Penikmat musik Indonesia sudan banyak yang mengenal Sandhy Sondoro sebagai musisi bergenre blues dan soul.  Dia mengawali langkah bermusiknya dengan menjadi pemusik jalanan di Berlin, Jerman. Dengan langkah tersebut, dia akhirnya dekat dengan beberapa produser yang membawa langkahnya menjadi semakin maju sebagai penyanyi di kancah internasional. Setelah merilis album berjudul "Why Don't We" di tahun 2008, Sandhy mendapatkan pengakuan di dunia musik Eropa.

Kegilaan demi kegilaan ditampilkan dari konser mereka yang diadakan  di Istora Senayan dengan promotor Big Step Indonesia. Meskipun konser dilakukan in-door tetapi kondisi cuaca yang sedang tidak bersahabat alias mendung gerimis mengundang, terpaksa membuat konser berjalan mundur dari jadwal yang semula adalah jam 8 menjadi jam 9. 
Me and my bestiez, Jingga Jiboen!!!

Bayangin aja jam 8, gw ma jiboen masih ikutan "tumplek blek" di ticket gate yang antriannya nauzubillah (maklum beli-nya yang Tribun) mana pake acara gerimis mengundang lagi. Jadilah sepatu kita basah, rambut lepek, kedinginan, dan berbagai cobaan lain. Ampooooonnn! 

Begitu udah masuk ke concert hall, ternyata udah lumayan rame tapi belum penuh-penuh banget. Setelah hampir menunggu 30 menit, akhirnya spotlight-nya agak diredupin, Phew udah mulai tenang karena udah ada tanda-tanda konsernya mau dimulai. Eehh tapi ternyata spotlight-nya dinyalain lagi. Jiaaah cuma ngecek lighting doang kayaknya. Hahaha.

Show-nya pun dimulai. Adegan dibuka dengan sesuatu yang cukup catchy, karena ditampilkan VT dengan seorang pengacara kontroversial masa kini, Farhat Abbas yang menyampaikan beberapa pengumuman terkait konser tersebut. Kocaknya, dia mengalungkan sarung tinju. Itu lho, karena kemarin sempat berseteru dengan Al dan El, putra Ahmad Dhani yang katanya kemarin mau mengajak tanding tinju. LOL!! Kehadiran Farhat Abbas melalui VT tersebut beneran mengocok perut dengan gaya ngomongnya yang sok penting menceramahi para penonton yang sudah bayar mahal untuk nonton konser tersebut.

Akhirnya hadirlah ketiga jagoan kita yang dikenalkan lewat VT berikutnya: Pendekar Galau Merana (Glenn Fredly), Tabib Permak Bodi (Tompi) dan Pengembara Tanpa Tujuan (Sandhy Sondoro) yang mencari keberadaan seorang putri di sebuah negeri antah berantah. Ketiga jagoan tersebut pun membuka secara resmi dengan medley “Lenggak Lenggok” dan “Marilah Kemari”

Setelah mereka bertiga bernyanyi bersama, akhirnya bergantian satu persatu membawakan lagu masing-masing: Tompi dengan “Sedari Dulu”, “Salahkah” di medley oleh “Cinta yang Kau Cari” dan “Selalu Denganmu”, Sandhy Sondoro dengan “Dariku Untukmu”, “Anak Jalanan” dan Glenn Fredly dengan “Tega”, “Sekali Ini Saja”. Juaraaaaaaaaaaa!!!!!!

Tetapi yang paling seru adalah ketika Glenn Fredly habis jadi bahan ceng-cengan gara-gara statusnya yang SUMO alias Susah Move On dari Dewi Sandra. Tompi habis-habisan ngerjain Glenn yang sempet mau ngambek gara-gara di-ceng-in melulu. “Udah-udah nggak usah ngambek-ngambek gitu. Lo kebiasaan sih, habis ketemu bubar, ketemu bubar,” timpal Tompi untuk Glenn Fredly yang langsung membuat suasana Istora Senayan menggelegar dengan tawa.

Sentilan demi sentilan politik juga kerap “dikumandangkan” oleh ketiga lelaki tersebut, salah satunya ketika mereka berganti kostum menjadi berwarna merah, biru dan hijau. Selain itu, guyonan berbau kenegaraan juga disampaikan ketika Tompi menelepon seorang intel yang telah berhasil menyadap handphone Ibu Anu (ini plesetan kasus Australia yang menyadap telepon Ibu Ani SBY). Nah dari hasil menelepon itu didapat kabar gambaran tentang wajah tuan putri, dan akhirnya muncullah beberapa gambar:
  1. Nikita Mirzani dengan tato ‘Glenn’ di dadanya
  2. Dewi Sandra sebelum memakai jilbab.
  3. Dewi Sandra memakai kerudung
  4. Ratu Atut (update banget yaaa..)
Kocaknya lagi setelah itu muncul Saykoji yang menyanyikan lagu tentang Vickynisasi! Kocak!!! Selain Saykoji, konser tersebut juga mendatangkan Bpk Gita Wirjawan, Menteri Perdagangan yang membantu Glenn Fredly mengiringi lagu “Malaikat Juga Tahu” dengan dentingan piano. Lucunya setelah mereka selesai, Tompi langsung menggelontorkan guyonannya, “Gw makin curiga sama lo, Glenn. Udah putus asa banget ya? Soalnya gw liat pas endingnya lw nyanyi lagu tadi, ‘malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya’ eeeh lo kok malah liat ke arah Gita Wirjawan!!”.

Kehadiran selebriti lainnya juga menghias acara konser tersebut, dimana pada saat ketiga jagoan kita sudah mau mencapai istana tempat putri disekap, ternyata mereka dihadang oleh prajurit-prajurit yang dipimpin Desta Club 80s. Tapiiii cara masuk ke istananya tidak menggunakan baku hantam, melainkan dengan melontarkan pertanyaan yang harus dijawab cepat. Pertanyaannya pun ga jauh-jauh dari membully kejombloan Glenn dan susah move on-nya dia. Tapi yang juga kocak adalah ketika ketiga jagoan kita tersebut melemparkan pertanyaan ke Desta, “Siapa istri dari Gading Marten?” yang diakhiri ngambeknya Desta yang mengundang gelak tawa lebar penonton. Inget dong siapa istri Gading Marten, yeapp Gisel yang ternyata pernah jadi mantan Desta. Karena ga bisa jawab, akhirnya Desta didaulat untuk ‘Goyang Caesar’ sebagai hukuman.

Ketika ketiganya sampai ke tempat putri disekap, ternyata tuan putri itu hanyalah sosok suara dimana suara sang putri tiba-tiba batuk2 kayak keselek gitu. Hahahha. Kayaknya ini beneran ga disengaja deh. Akhir perjalanan ketiga jagoan tersebut menemukan fakta bahwa tak ada Tuan Putri yang diculik. Tuan Putri hanyalah representasi siapa pun yang kita cari. Dengan cerdasnya, Trio Lestari menggunakan simbol Tuan Putri untuk mengacu pada Pemilu 2014.

Menutup konser tersebut, Glenn mengucap, “Pilihlah pemimpin yang tepat, yang dapat menjadi wakil rakyat,” dan menutup bersama kedua jagoan lainnya dengan 3 lagu, “Bento” + ”Opa Bambang Style” (plesetan Gangnam Style), serta medley lagu “Kisah Romantis”, “You’re The One”, “Malam Biru”, dan “Gelora Cintaku”.

Ketagihan banget sama konser ini dan bisa dibilang untuk gw yang nonton di Tribun 2 seharga Rp 350.000,-, harganya worth it!! Semoga banyak artis dan musisi Indonesia yang tergerak bikin lagi konser cerdas semacam ini.

XOXO, 
Bim, mana-lagi-nih-konser-musikal!