Sunday, December 8, 2013

Video "Kyai Ditilang: Ngamuk": Contoh Penistaan Agama

Wuiihh kayaknya berat banget ya bahasan kali ini.. Emang sensitif banget kalo ngomongin sesuatu yang bersinggungan dengan agama.

Tapi di sini gw ga mau bahas tentang agama. Menurut gw, semua agama itu indah, meski berbeda-beda kitab, berbeda-beda bahasa, berbeda-beda tata cara pelaksanaan tetapi semuanya menuju ke satu muara yaitu: KEDAMAIAN...

Nah sat-lovers, udah pada lihat belum video yang lagi heboh lately these days di YouTube judulnya "Kyai Ditilang: Ngamuk"? Kalo belum bisa cek di video di bawah:


Gimana? Abis liat ini? Langsung geleng-geleng kepala kan? Buat yang ga bisa liat videonya, nih sedikit resume-nya:



Ini berawal dari adanya operasi Zebra Lodaya di Karawang, Jawa Barat. Dari pemeriksaan setiap pengendara motor di operasi tersebut, terjaringlah seorang lelaki bersorban. Sang kyai bersorban itu ditilang polisi karena tidak mengenakan helm ketika mengendarai motor di jalan raya. Ketika diberhentikan polisi, ternyata sang kyai juga tidak membawa Surat Izin Mengemudi (SIM) yang akhirnya membuat polisi mengeluarkan surat tilang.

Tidak terima ditilang, lelaki bersorban tersebut justru marah-marah dan mencaci-maki para polisi yang menilangnya. Ia bahkan menantang Kapolri memanggil dia.

Dia mengatakan, sorban yang ia kenakan di kepala lebih aman daripada helm. “Saya pakai (sorban) ini keliling Indonesia, tidak pernah pakai helm. Saya lebih aman pakai ini (sorban). Biar saya mati pakai ini,” teriaknya kepada sejumlah polisi di sekelilingnya.

 “Kalian (polisi) memang tidak ada harganya. Di seluruh Indonesia, SIM dijual. Saya ulama dan saya memang marah. Kalian anggap saya teroris. Seenaknya saja tiba-tiba langsung tilang saya,” kata dia.

Sang kiai mengatakan, anaknya pun pernah ditilang polisi, tapi tidak disidangkan seperti seharusnya. “Saya punya buktinya, tahu tidak? Saya tunggu Kapolri panggil saya. Akan saya ceritakan semua. Saya tidak terima bangsa ini rusak. Kalian (polisi) seenaknya semua,” teriak dia lagi.

Di ujung kekesalannya, kiai itu bahkan mengatakan ingin mengebom saja para polisi itu. “Ya Allah, kalau kalian bukan orang Islam sudah saya bom. Tapi saya tidak berani mengebom orang Islam,” kata dia sambil berlalu dengan motornya.

wiiiww ngeri yaaaa... Sangat disayangkan!! Citra agama yang seharusnya membawa kedamaian sontak diruntuhkan oleh seorang lelaki yang mengenakan atribut yang mencirikan agama tersebut. Kalau sudah begini bukankah apa yang dilakukan orang tersebut adalah contoh nyata penistaan agama.

Gw ngomong di sini tentunya ga ada niatan untuk mendiskreditkan agama tertentu, tetapi cuma ingin mengingatkan: it's not about the religion, but it's the people who make wrong image in other people's eyes. 

Bisa dibilang sebenarnya itulah oknum yang membolak-balikkan ajaran suatu agama sehingga membuat orang lain memandang sebelah mata. Orang-orang semacam itulah yang seharusnya ditindak tegas dengan kecaman penistaan agama.

Masih ingat ga, kasus tentang siswi SMP di Toli-toli yang akhirnya dikeluarkan dari sekolah dan tidak bisa mengikuti UAN karena mengunggah video gerakan shalat yang kemudian dibuat gerakan main-main? Padahal niat mereka hanya untuk lucu-lucuan dan tidak ada niat untuk mengejek suatu agama. Tetapi apa yang terjadi, ketika video tersebut diunggah, publik menjadi geram karena tidak seharusnya suatu ajaran agama dijadikan lelucon.

Nah sekarang kembali ke kasus video Kyai Ngamuk tsb. Bagaimana menurut kalian seseorang yang terlihat sebagai pemuka agama, membawa atribut layaknya titisan Rasul namun kemudian berkata kasar dan sangat berkebalikan dengan ajaran agama tersebut? Bukankah dia juga layak diberikan hukuman yang setimpal? Ahh, sungguh negeri ini memang aneh... Semoga keadilan dapat ditegakkan.

XOXO,

Bim, bingung-sendiri-sama-negara-tercinta-ini...

No comments:

Post a Comment

add your comment here...